Gerindra : Mari Membangun Membangun Aceh Dengan Pendidikan Berbasis Teknologi

post-feature-image

CeritaNanggroe INFO | Resmi berdiri pada tanggal 7 Desember tahun 1959, provinsi paling barat dari Indonesia ini pertama kali bernama Daerah Istimewah Aceh ( D.I Aceh ) . Hingga pada tahun 2001 - 2009, nama tersebut berganti menjadi Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD ). Yang kemudian dari 2009 hingga sekarang, Provinsi Aceh adalah nama resmi yang digunakan oleh provinsi yang telah membawa nama harum Indonesia hingga kancah Internasional melalui Tari Saman dan Kopi Gayo ini.

Melalui UU No. 18 Tahun 2001 mengenai Otonomi Khusus Provinsi Aceh, Pemerintah Pusat memberikan perhatian khusus kepada Provinsi Aceh dengan cara menghormati kultur dari kehidupan bermasyarakat rakyat Aceh. Sehingga tidak ada lagi bagian atau kelompok dari masyarakat Aceh yang merasa dianak tirikan.

" UU No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Aceh merupakan awal dari apa yang selama ini diperjuangkan Rakyat Aceh. " Ungkap Dek Fadh, Anggota MPR - RI 2014 - 2019 asal Aceh saat melaksanakan kegiatan Rapat Dengar Pendapat dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat di Gampoeng Meurah Dua, Aceh pada tanggal 3 dan 4 Juni 2016.

UU No. 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Provinsi Aceh tidak serta merta " mematikan " kelompok masyarakat yang berbeda.

"Masyarakat Aceh seperti masyarakat Indonesia di provinsi lainnya, adalah masyarakat yang mempunyai rasa toleransi yang tinggi serta menghormati perbedaan yang ada dengan positif. Karena Aceh adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI. Dan hal ini sesuai dengan semboyan BHINEKA TUNGGAL IKA, walaupun berbeda - beda kita tetap satu jua. Terbukti, di Kota Banda Aceh terdapat rumah peribadatan bagi pemeluk agama lain. Ada GPIB, Vihara Dharma Bhakti, Gereja Katolik Hati Kudus dan Kuil Hindu Palani Andawar. "
Pada saat Dengar Pendapat Masyarakat, salah seorang warga bernama Jahal meminta kepada Dek Fadh agar adanya perbaikan fasilitas di bidang pendidikan. "Pembangunan untuk meningkatkan mutu di bidang pendidikan merupakan fokus dan agenda utama saya sebagai seorang anggota MPR - RI. Peningkatan, baik sarana dan prasana penunjang kegiatan belajar mengajar serta pembangunan sekolah baru dengan bidang kompetensi yang berbasis teknologi serta akan didukung oleh guru - guru yang berkompeten adalah salah satu program prioritas saya sebagai Anggota MPR - RI."

" Investasi terbaik yang harus dilakukan oleh negara adalah dengan pembangunan yang terarah dalam bidang pendidikan di semua provinsi di seluruh Indonesia. Sebuah langkah maju yang sudah saya lakukan untuk anak - anak Aceh dalam bidang pendidikan adalah salah satunya pembangunan SMK Negeri Batee di Kabupaten Pidie. " Ungkap kader muda Partai Gerindra ini.

" Insya Allah semua yang saya lakukan dan dengan bantuan serta kerjasama teman - teman dari Gerindra, akan membuat Provinsi Aceh menjadi penghasil generasi penerus yang hebat dan membanggakan untuk kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia." Tak lupa, Dek Fadh turut mengucapkan selamat menunaikan ibadah Ramadhan 1437 H yang disambut riuh gemuruh tepuk tangan para hadirin. Dan acara tersebut diakhiri dengan pembacaan doa bersama serta saling bersalaman. (red)

Ads Inside Post

pasang iklan anda di sini